Melestarikan Tradisi Merdi Bumi Desa Karanggayam

Pada hari Sabtu, tanggal 27 Agustus 2022 bulan Muharam (Suro) Pemerintah Desa Karanggayam melalui Lembaga Adat, Panitia Merdi Bumi, Para Kesepuan, Unsur Kelembagaan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan masyarakat Desa Karanggayam nguri - nguri tradisi Merdi Bumi. Tradisi Merdi Bumi merupakan pontensi lokal yang patut dilestarikan dan dan di jaga sebagai pengkayaan budaya lokal yang hidup ditengah masyarakat Desa Karanggayam. Tradisi ini untuk memperingati tahun baru islam dan bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia dari Tuhan YME serta doa dan harapan agar Desa Karanggayam semakin maju, sejahtera, dan di jauhkan dari segala bemncan. 

Tradisi Merdi Bumi dilakukan setiap setahun sekali turun temurun dari Pemerintahan Kepala Desa yang pertama hingga sekarang. Tradisi ini diawali dengan acara ruwat yang dilakukan oleh Sesepuh Kesenian (Dalang Kesenian Wayang Kulit Wayang Kulit). Tradisi ruwat biasanya di lakukan pada pukul 17.00 Wib dengan menyajikan hasil pertanian seperti padi dll. Acara ruwat di hadiri oleh seluruh elemen masyarakat Desa Karanggayam dan unsur lainnya. Setelah dilakukan ruwat di laksanakan acara kenduri atau selamatan dengan menyajikan selamatan yang berupan nasi tumpeng dengan wadah dari Bambu yang bernama Cething komplit dengan sayur, lauk dan jajanan pasar supaya seberapapun hasil panen padi yang diperoleh (melimpah atau peceklik), semoga atas ridho Allah SWT, bisa memenuhi atau mencukupi kebutuhan para petani dan masyarakat Desa Karanggayam, selain itu semoga bisa memberikan rasa aman pada pemenuhan terhadap kebutuhan bahan pokok pangan bagi seluruh warga masyarakat Desa Karanggayam. 

Setelah di lakukan ruwat di lanjutkan dengan acara tasyakuran pada malam hari dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Yang pada tahun ini pergelaran Wayang Kulit dilakukan oleh rombongan wayang kulit Ki Dalang Bima Setyo Aji dari kabupaten Banyumas.