Sejarah Desa Karanggayam

Desa Karnggayam merupakan sebuah desa yang memiliki kondisi wilayah yang berada di dataran rendah yakni 15 mdpl. Dengan Luas wilayah geografis 828,28 ha yang terdiri 407,52 ha tanah kering atau darat dan 333,56 ha tanah basah atau sawah. Di sebelah utara Desa Karanggayam berbatasan dengan Desa Karangmaja, Desa Penimbun sebelah barat, Desa/Kelurahan Plarangan disebelah Selatan, dan bersebelahan dengan Desa Kajoran sebelah Timur. 

Pada Tahun 1965, Desa Karanggayam masih berupa hutan dan belum memiliki askes jalan. Walaupun ada akses jalan, jan tersebut masih berupa jalan setapak. Sejarah berawal ketika masuknya para pendatang dari daerah lain untuk berlindung dan tinggal, di karenakan sudah lama tinggal maka para pendatang tersebut membuka lahan pertanian yang mana sampai sekarang masih terdapat tanah yang tek bertuan. Di Desa Karanggayam juga terdapat sebuah makam orang yang tidak di kenali atau biasa di sebut petilasan yang masih dikeramatkan oleh masyarakat Desa Karanggayam. 

Pada masa penjajahan Belanda, wilayah Karanggayam juga digunakan sebagai tempat untuk berlindung oleh para pejuang untuk melawan Belanda, sehingga sampai sekarang di Desa Karanggayam terdapat jalan yang di beri nama "Lemah Sengara". Pada zaman dahulu "Lemah Sengara" diperuntukkan untuk berjuang oleh para tentara. 

Asal Usul penyebutan Desa Karanggayam itu berawal dari adanya suatu tempat yang digunakan oleh masyarakat Desa Karanggayam untuk berkumpul dan melakukan jual beli hasil pertanian, konon lokasinya berada di Dukuh Karanggayam RT 01 RW 02 atau yang disebut dengan "Jinggring". Karena pada saat itu dilokasi tersebut terdapat pohon gayam, sehingga banyak orang menyebutnya dengan Pasar Gayam, yang mana hingga sampai saat ini dijadikan Semua Nama desa yaitu "Desa Karanggayam". 

Dari tahun 1865 sampai dengan sekrang Desa Karanggayam di pimpin oleh 12 orang Kepala Desa.